Serpihan Cinta
Akankah terbalut rasa yang membelit dihatiku ini
setelah kau kucinta dengan segala keluhan hati
kuukir pula namamu dikedalaman rasa dan kupendam dipalung sukma
meski ingin aku menjerit
meski ingin aku meronta dan muntahkan semua rasa yang ada
namun semakin berat beban hingga kumerasa kian tersiksa
telah berlalu pergi arti cinta sejati
akankah kubisa menemukan kembali pelita hati dengan berbekal segumpal perih
meski sulit langkah kupadukan namun kuakan tetap melangkah sembari menyeret kisah kenangan
bias mentari tertutup awan kelabu
menyelimuti dingin hatiku, memeluk gambaran cinta yang pernah ada
inilah secuil dari serpihan perjalanan cintaku.
Sepenggal Syair Malam
Saat malam mencapai puncaknya
dan embun malam tengah berkuasa
disitu kurasakan perihnya tusukan cinta
mengoyak segala rasa, tanpa ada sisa
aku merasa bukan lagi menjadi diriku
karena otakku diliputi rasa yang tak akan pernah sirna
aku menjadi mabuk demi kuturuti katanya
rasanya tak perduli seberapa besar api
sedalam apapun lautan, selebar apapun jurang
dan sepedih apapun siksa, harus kulewati semua
tapi…..
itukah jalan keluar, itukah solusi
atau…..
bukankah itu semua implementasi dari kebodohan
bukankah itu pengungkapan akan kerdilnya manusia
bukankah itu penampakan sifat kekanakan
dari manusia yang merasa dirinya dewasa
sombongnya jiwa yang merasa besar
meski jiwa ini sebenarnya kosong tak berarti
apa yang bisa dilakukan manusia dengan jiwa kosongnya
selain mimpi pula disiang bolong
karena tak ada yang benar-benar nyata, tak ada yang benar-benar serius di alam dunia,
kecuali sudah kembali kepada-Nya
jadi…intinya adalah hanya pasrah pada Dia
pemilik alam raya dan isinya.
*untuk mawar merahku
0 komentar:
Posting Komentar