Setiap manusia berpotensi menjadi (gentlemen) , dan
di dalam naluri manusia
terkandung benih-benih kebaikan yang terdiri dari
(perikemanusiaan), (kelayakan),
(sopan santun), dan (kebijaksananaan)
karena secara keseluruhan masih berwujud suatu potensi, maka proses selanjutnya
secara lengkap merupakan tanggung jawab manusia, hal ini berkaitan dengan kemauan
dan kemampuan seseorang di dalam upaya menumbuh kembangkan
benih-benih tersebut bagi diri pribadinya
Dengan demikian berbagai faktor, baik dari dalam maupun luar manusia
mempunyai peran yang demikian besar terutama dalam perwujudan
jati diri manusia,
maka cara yang paling tepat dan baik adalah hendaknya
senantiasa berpedoman
kepada agama, kepercayaan, dan norma-norma yang masih berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia dewasa ini